Sebelum membahas cara atau langkah dalam membuat Business Plan dari Business Model Canvas , sebaiknya Anda juga mengetahui tiga hal tentang pembuatan Business Plan dari Business Model Canvas yaitu harus dibuat secara ringkas, memiliki visi dan misi yang kuat, serta target audiens yang jelas.
Setelah mengetahui tiga hal tersebut, maka Anda bisa mulai membuat Business Plan dari Business Model Canvas. Dalam membuat Business Plan dari Business Model Canvas tentu memiliki elemen-elemen penting yang akan mempengaruhi kualitas Business Plan dari Business Model Canvas itu sendiri. Agar lebih terarah, berikut cara membuat business plan yang baik dan benar.
A. Membuat Executive Summary
Executive summary atau ringkasan eksekutif adalah bagian penting dari business plan karena berisikan segala hal terkait bisnis yang hendak dijalani. Elemen-elemen yang ada pada executive summary tersebut adalah seperti bisnis apa yang akan dibuat, kapan rencana akan beroperasinya, dimana lokasi bisnis akan dilakukan, ulasan tentang sejarah pendirian bisnis, pihak-pihak terkait dan bertanggung jawab, inovasi apa yang digunakan, prospek dan rencana pengembangan usaha, proyeksi nilai penjualan, serta kebutuhan dana atau modal
Dalam menyusun executive summary usahakan dibuat semenarik mungkin karena selain memuat hal utama dari bisnis, juga karena berada di halaman-halaman awal business plan sehingga ibarat pintu utama. Jika menarik dan jelas, tentu akan membuat pembaca menjadi tertarik untuk membuka halaman berikutnya.
B. Membuat First 5 Block of BMC
1. Customer Segment
Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan yaitu harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita.
Kategori di dalam customer segments
• Mass Market : segmen pasar luas dengan jenis kebutuhan dan masalah yang sama.
• Niche Market : segmen pasar yang spesifik.
• Segmented: segmen pasar yang memiliki kebutuhan berbeda tetapi dalam satu kategori.
• Diversified : segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda.
• Multi-sided Platform : melayani 2 atau lebih pasar segmen pasar yang saling tergantung.
2. Value Proposition
Value Proposition merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di value proposition.
Kategori di dalam value proposition
Lalu, standardnya, value proposition bisa diisi sesuai kategori:
• Newness : produk / jasa yang baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya biasanya banyak ditemukan di dunia teknologi.
• Performance: produk / jasa yang ditawarkan meningkatkan kinerja customer agar menjadi lebih efisien / lebih efektif.
• Customization: produk / jasa yang ditawarkan berbeda / ada pilihan untuk setiap segmen yang memiliki kebutuhan yang beragam/berbeda.
• Getting the Job Done : dengan membeli brg tersebut akan membantu customer menyelesaikan sesuatu.
• Desain (Design) : menawarkan nilai artistik lebih dr sekedar fungsional.
• Status (Brand) : merk yang high class memberi social status kepada pembelinya.
• Harga (Price) : menawarkan harga yang bersaing atau sesuai dengan ciri customer segmennya.
• Hemat (Cost reduction) : produk / jasa yang ditawarkan membantu customer mengefisienkan biaya pemakaian.
• Meminimasi Resiko (Risk reduction) : menawarkan produk / jasa yang meminimalkan risiko yang ditanggung customer seperti garansi.
• Akses (Accessibility) : mempermudah akses customer terhadap produk / jasa yang ditawarkan.
• Kenyamanan (Convenience/usability) : menawarkan produk / jasa yang nyaman dan cenderung mempermudah customer.
3. Channels
channels adalah cara Anda menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis Anda dan customer bisa bersentuhan.
Kategori di dalam channels
• Direct : sales force, web sales, own stores.
• Indirect : partner stores, wholesaler.
• Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer.
• Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value proposition yang ditawarkan.
• Purchase : cara-cara customer melakukan pembelian.
• Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa) kepada customer.
• After Sales : customer support setelah terjadi transaksi.
4. Customer Relationship
Customer relationship adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments. Biasanya, banyak orang yang bingung membedakan antara customer relationship atau channels. Kata kuncinya adalah relationship. Customer relationship soal hubungan, kalau channel soal cara Anda menjangkau customer segments.
Kategori di dalam customer relationship
• Transactional: beli putus saat itu juga.
• Long-term: hubungan jangka panjang antara Anda dengan pelanggan.
• Personal Assistance: Ada sales-rep yang melayani pelanggan Anda.
• Self Service: Pelanggan melayani dirinya sendiri, biasanya di bisnis retail.
• Automated Service: Pelanggan bahkan tidak perlu ke toko Anda, biasanya di bisnis SaaS.
• Community: Anda menciptakan komunitas untuk pelanggan.
• Co-Creation: Anda mengajak pelanggan menciptakan sesuatu untuk bisnis Anda.
5. Revenue Stream
Revenue stream dalam BMC adalah berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita. Bahasa kasarnya: cara kita mendapatkan duit.
Kategori di dalam revenue stream
• Asset Sale: penjualan produk secara fisik.
• Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
• Subscription Fees: biaya berlangganan.
• Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
• Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.
Komentar
Posting Komentar